Saturday, December 16, 2017

Tahapan pemeliharan kandang sistem closed house

Masa Brooding di Kandang Closed House

Satu hal yang patut diperhatikan oleh peternak ialah manajemen brooding karena berpengaruh besar terhadap performa ayam di periode pemeliharaan berikutnya. Terlebih lagi dalam beberapa tahun terakhir dimana cuaca tidak menentu di Indonesia, pemeliharaan ayam pada musim kemarau maupun musim penghujan cukup menguras energi bagi peternak. Untuk mengatasi hal tersebut maka timbul gagasan untuk membuat sistem kandang ayam tertutup yang biasa dikenal dengan istilah Closed House. Artikel ini akan memaparkan bahasan mengenai menerapkan sistem kandang closed housedalam menjamin keberhasilan masa brooding, terutama pada ayam pedaging (broiler).


Pentingnya Masa Brooding
Masa brooding merupakan bagian dari fasestarter, permulaan bagi pertumbuhan dan perkembangan ayam. Pada masa ini ayam akan mengalami pertumbuhan sangat pesat dan mencakup semua organ yang berperan bagi kehidupan dan produktivitas ayam. Baik tidaknya performa ayam di masa selanjutnya seringkali ditentukan dari bagaimana pemeliharaan di masa brooding.
Periodenya dimulai sejak DOC tiba di kandang, sampai anak ayam mencapai umur serta bobot tertentu dan tidak memerlukan pemanas lagi. Standar lama pemeliharaan pada masa brooding berada di kisaran 10-14 hari. Agar lebih mudah dalam memahami pentingnya masa brooding maka perlu diketahui perubahan fisiologis yang dialami anak ayam selama 2 minggu tersebut. Beberapa hal yang mengalami perkembangan pesat pada umur ini yaitu :
  • Kekebalan tubuh ayam
    Kekebalan pasif (kekebalan yang diturunkan dari induk/antibodi maternal) berasal dari penyerapan kantung kuning telur selama periode pengeraman dan beberapa hari setelah menetas. Kekebalan pasif ini cukup efektif untuk mencegah infeksi pada anak ayam, namun kekebalan pasif ini memiliki jangka waktu yang pendek dan tingkat protektivitasnya akan terus menurun.
    Kemudian terjadilah peralihan ke kekebalan aktif. Kekebalan aktif yang berkembang dalam tubuh anak ayam berkaitan dengan perkembangan optimal dari organ limfoid/organ kekebalan tubuh ayam seperti limpa, thymus,bursa Fabriciuspeyer's patches dan sebagainya.
  • Sistem pencernaan
    Organ pencernaan juga berkembang pesat pada masa ini misalnya lambung, tembolok, usus, hati, pankreas, dan sebagainya. Perkembangan sistem pencernaan yang baik ditunjukkan dari ukuran vili yang panjang, besar, jumlah banyak dan seragam, ukuran vili ini akan berkaitan dengan efisiensi ransum pada masa broodingmaupun fase pemeliharaan selanjutnya seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini. Saluran pencernaan yang berkembang paling baik pada ayam yang langsung diberikan ransum saat chick in (atas). Yang tengah ialah yang diberikan 8 jam setelah chick in sedangkan yang paling bawah ialah yang belum diberikan ransum sama sekali (Unandar, 2009).

  • Kerangka tubuh
    Pada masa brooding ini, terjadi pertambahan massa, tebal, panjang pada tulang. Pembentukan kerangka tubuh yang optimal akan mampu menopang perkembangan organ lain. Selain itu juga meminimalisir terjadinya afkir ayam karena patah tulang dan kelumpuhan.
  • Thermoregulasi (pengaturan suhu tubuh)
    Ayam bersifat homeotermik atau suhu tubuh ayam relatif stabil pada kisaran tertentu yaitu 40-41°C. Namun saat berumur 0-5 hari, ayam masih belum bisa mengatur suhu tubuhnya sendiri. Ayam baru bisa mengatur suhu tubuhnya secara optimal pada umur 2 minggu.
Pada minggu pertama brooding, bobot ayam seharusnya sudah 4,5-5 kali lipat dari bobot saat DOC. Misalkan bobot DOC awal 40 g, maka bobot di minggu pertama harusnya sudah 180 g. Selain pencapaian bobot badan, parameter Feed Conversion Ratio (FCR), konsumsi ransum, dan mortalitas juga perlu untuk diperhatikan.

Sistem Closed House untuk Optimalkan MasaBrooding

Iklim tropis seperti di Indonesia yang temperaturnya fluktuatif ditambah dengan kelembapan yang tinggi dapat menyebabkan stres pada DOC dan menghambat laju pertumbuhan. Batas pola waktu musim penghujan dan musim kemarau sebagaimana selama ini dipahami tidak lagi berlaku. Bisa saja musim penghujan kali ini lebih pendek akibat adanya perputaran arah angin, sehingga bisa dipastikan musim kemarau lebih panjang.
Sistem kandang tertutup atau kandang closed house mampu mengendalikan temperatur dan kelembapan untuk mencapai kondisi nyaman bagi ayam dengan sistem ventilasi minimum dan tirai yang tertutup. Sistem kandang tertutup ini dikontrol secara otomatis oleh sistem elektronik, yang mengatur mulai dari pemberian ransum ayam, pengaturan udara, pengaturan suhu kandang, hingga pengaturan tingkat relatif kelembapan pada kandang. Sistem closed house menyediakan kondisi yang nyaman bagi ternaknya dengan cara mengeluarkan panas dari kandang yang dihasilkan dari tubuh ayam, menurunkan suhu udara yang masuk (jika diperlukan), mengatur kelembapan yang sesuai, dan mengeluarkan gas yang berdampak buruk seperti karbon dioksida (CO2) dan amonia (NH3). Kandangclosed house yang dirancang dengan mekanisme sistem otomatis dan terintegrasi dalam control panelakan bermanfaat dalam meringankan beban dan meningkatkan produktivitas operator kandang.

Persiapan Chick In

Sebelum memulai masa brooding, tentunya perlu mempersiapkan kandang yang nyaman dan bersih sebelum pelaksanaan chick in. Pembersihan kandang harus dilakukan secara menyeluruh mulai dari pengeluaran litter dan feses, pencucian kandang dan peralatan hingga pengapuran serta desinfeksi. Masa istirahat kandang tidak bisa dipersingkat minimal 2 minggu setelah kandang bersih.


Setelah pembersihan dan istirahat kandang dilakukan, tahapan selanjutnya yaitu pembuatan areabrooder yang diawali dengan penyebaran litter atau sekam sesuai kebutuhan. Dianjurkan ketebalan litterawal sekitar 7,5 – 10 cm (Cobb Brooding Guide, 2016) dan tersebar secara merata di area chick guard. Pada 1 minggu pertama pemeliharaan di masa brooding, tidak ada salahnya menggunakan kertas koran baru/chick paper di atas litterPemasangan brooderini dapat dimodifikasi sehingga membentuk broodermemanjang kiri dan kanan, bagian tengah untuk jalan operasional dan posisi brooder harus tepat dipasang searah yaitu mengarah ke exhaust fan belakang. Kemudian pembuatan sekat (chick guard) lengkap dengan pemasangan pemanas seperti Indukan Gas Medion (IGM), dan lampu harus dilakukan dengan tepat dari segi bahan, bentuk serta jumlah yang disesuaikan dengan kapasitas dan kepadatan anak ayam.

Manajemen Ransum dan Air Minum

Pada dasarnya penggunaan tempat ransum di kandang closed house yaitu secara otomatis. Peralatan ransum dan air minum otomatis dapat menghemat tempat sehingga meningkatkan kepadatan (mampu mencapai 30 kg/m2), sehingga jumlah panen ayam per tahun dapat meningkat. Di awal masa brooding, tempat ransum otomatis iniharus diletakkan di lantai dan dikombinasikan dengan tempat ransum manual untuk memudahkan akses bagi anak ayam. Ransum juga dapat disebarkan merata sekitar 50-65 g pada 50% area brooder yang dialasi kertas koran/chick paper agar DOC lebih cepat mengenali ransumnya.


Ransum dan air minum harus diberikan segera setelah DOC datang karena bermanfaat dalam mempercepat penyerapan sisa kuning telur yang merupakan sumber nutrisi sementara dan sumber kekebalan (antibodi maternal) anak ayam. Selain itu, pemberian ransum pada masa ini akan mampu merangsang perkembangan organ pencernaan melalui peningkatan kapasitas pencernaan dan penyerapan usus.
Untuk mengganti energi yang hilang saat perjalanan, berikan air gula 2-5 % dan multivitamin (Vita Chick). Siapkan sebelum anak ayam ditebar dalam chick guard. Seperti halnya ransum, air minum juga penting diperhatikan dalam masa brooding. Ketersediaan air minum selama masa broodinghingga selanjutnya harus tercukupi baik dari segi kuantitas dan kualitas.

Manajemen Pencahayaan

Pencahayaan yang optimal akan mendorong anak ayam untuk selalu mengonsumsi ransum dan air minum, serta membantu dalam sekresi hormon tiroksin untuk mempercepat metabolisme tubuh anak ayam. Kebutuhan pencahayaan dalam masa broodingpada kandang closed house adalah secara terus-menerus selama 48-72 jam pertama untuk membantu anak ayam menemukan ransum dan air minum, lalu dikurangi bertahap sebanyak 2 jam setiap minggu sejalan dengan bertambahnya umur anak ayam. Gunakan lampu dengan intensitas 20-60lux (Cobb Management Guide, 2016).

Pengaturan Suhu dan Kelembapan

Seperti kita ketahui, di bawah umur 14 hari sistem pengaturan suhu tubuh (termoregulator) anak ayam belum berkembang optimal. Oleh karena itu, agar anak ayam dapat tumbuh dengan baik di masa kritis sangat bergantung pada penyediaan suhu yang nyaman dari pemanas buatan. Kontrol suhu broodingsebaiknya dilakukan secara periodik dan sesering mungkin. Kenyamanan anak ayam juga dapat digambarkan dengan aktivitas dan penyebaran di kandang. Suhu yang ideal akan membuat anak ayam menyebar merata dan beraktivitas secara normal.Oleh karena itu, peran brooder sangat berpengaruh dalam mengendalikan suhu dan kelembapan kandang agar tetap dalam zona nyaman ayam (Tabel 1).



Guna mengukur fluaktuasi suhu di dalam kandang dapat melihat control panel pada sistem kandang closed house. Pengaturan suhu dapat diubah sesuai kebutuhan. Alat sensor temperatur dan kelembapan diletakkan di dalam dan di luar kandang. Dari posisi itu akan didapatkan angka suhu dan kelembapan yang tertera pada layar control panel.

Ventilasi Minimum dan Kualitas Udara

Ketersediaan udara bersih sangat penting karena salah satu komponen udara adalah gas oksigen, yang berperan besar dalam proses metabolisme anak ayam. Jika oksigen di dalam kandang kurang, maka kesehatan anak ayam akan terganggu. Apalagi jika di dalam kandang banyak gas-gas berbahaya seperti amonia dan CO2. Contohnya saja amonia, konsentrasi amonia yang berlebih di dalam kandang dapat menyebabkan rusaknya silia (bulu getar) pada hidung ayam.
Dalam pengaturan ventilasi dan sirkulasi udara pada kandang closed house, penggunaan kipas pada masa brooding tidak terlalu sering atau bisa disebut penggunaan ventilasi minimum. Ventilasi minimum adalah udara minimal yang diperlukan untuk mengganti udara dalam kandang sehingga tetap optimal bagi anak ayam. Ventilasi minimum dicapai dengan mengatur jumlah kipas yang menyala dan durasinya. Misalnya kandang closed house memiliki populasi broiler 10.000 ekor berumur 1 minggu dengan kipas berkapasitas 2.000 m3/jam, perhitungannya sebagai berikut:




Maka manajemen kipas yang diatur adalah pada 7 hari pertama kipas yang menyala hanya 1. Mulai hari ke 7-14 kipas no. 2 dan 3 diaktifkan. Umur > 14 hari, secara bertahap semua kipas dinyalakan hingga menyala semua. Selain pengaturan kipas, kecukupan udara bersih dapat diciptakan dengan mengatur kepadatan kandang. Kandang yang terlalu padat dapat menyebabkan suhu di dalam chick guardlebih panas, konsumsi air minum meningkat dan feses menjadi basah sehingga gas amonia meningkat.


Kecepatan aliran udara juga dipengaruhi oleh tirai kandang. Tirai kandang pada kandang closed house menutup seluruh sisi kandang agar ayam terlindungi serta untuk mempertahankan suhu udara dalam kandang yang tentu saja sangat diperlukan saat masa brooding. Tirai ini akan mencegah terpaan angin langsung mengenai tubuh anak ayam.


Di luar dari komponen manajemen tersebut, ada beberapa hal yang patut diperhatikan juga yaitu:

1. Manajemen kesehatan terjaga
Untuk menjaga agar anak ayam dalam kondisi sehat, lakukan:
  • Program vaksinasi sesuai kondisi daerah
    Tujuan vaksinasi adalah menggertak pembentukan kekebalan/antibodi dari dalam tubuh untuk mencegah adanya infeksi penyakit. Vaksin yang biasa diberikan untuk ayam pedaging yaitu vaksin ND, IB, Gumboro, dan AI.
  • Program pemberian obat
    Selain vaksinasi, peternak juga bisa melakukancleaning program (pencegahan), yaitu memberikan antibiotik spektrum luas untuk mencegah infeksi penyakit sebelum bibit penyakit masuk ke dalam tubuh ayam. Penyakit yang sering muncul pada masa brooding antara lain pullorumcolibacillosis, dan CRD. Neo Meditril dapat diberikan pada umur 1-3 hari yang berfungsi untuk mencegah infeksi penyakit sebelum masuk ke dalam tubuh ayam.
  • Menjaga daya tahan tubuh ayam
    Pemberian vitamin terutama yang mengandung vitamin C dan E akan membantu peningkatan daya tahan tubuh anak ayam. Berikan terapi supportif seperti Vita Stress dan Imustim untuk mengurangi stres dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, terutama sebelum dan sesudah vaksinasi untuk menekan reaksi post vaksinasi atau setelah pengobatan untuk mempercepat pemulihan. Bisa juga diberikan Neobro atauStrong N Fit untuk membantu mempercepat pertumbuhan ayam.

2. Biosekuriti secara ketat
Kegiatan biosekuriti bukan hanya penyemprotan desinfektan saja, namun meliputi pengendalian orang atau hewan liar masuk ke lingkungan kandang. Perlu diperhatikan bahwa dalam mencegah penyebaran bibit penyakit pada sistem kandang closed house adalah pembatasan orang dan kendaraan yang masuk ke area kandang. Orang yang akan masuk ke area kandang, sebelumnya tidak boleh kontak dengan unggas lain yang status higienitasnya lebih rendah, minimum dua hari sebelum kunjungan. Upayakan pengaturan lalu lintas orang, peralatan, barang atau kendaraan tamu agar tidak menyebarkan bibit penyakit masuk ke dalam peternakan. Pengaturan lalu lintas ini berarti kita harus bisa mengatur kapan DOC, ransum, sapronak (obat, vaksin, peralatan peternakan), dan litter/sekam masuk ke dalam farm. Terapkan sistem “3 zona” di wilayahkandang yaitu zona kotor, zona transisi, dan zona bersih khususnya pada orang-orang atau peralatan maupun kendaraan yang keluar masuk lingkungan peternakan.



Kegiatan biosekuriti yang terakhir adalah sanitasi dan desinfeksi. Lakukan desinfeksi mobil tamu (Sporades) dan kandang isi (Medisep atauNeo Antisep) terutama saat terjadi wabah penyakit. Sebelum pegawai/tamu masuk ke dalam kandang mencuci tangan menggunakan sabun, mandi, menggunakan baju khusus untuk bekerja, menggunakan alas kaki (sandal/sepatu boots) khusus untuk masuk ke dalam kandang, celup alas kaki (dipping) dalam desinfektan dengan menggunakan Antisep atau Medisep. Desinfeksi ini akan meminimalkan jumlah bibit penyakit di lingkungan kandang.

3. Cek ulang kondisi ternak
Amati penyebaran dan tingkah laku DOC dalamchick guard. Setelah DOC dipastikan dalam kondisi nyaman atau pada 2-3 jam setelah chick in,lakukan pemeriksaan tembolok (crop fill). Konsumsi ransum dikatakan baik bila minimal 75% sampel DOC temboloknya teraba kenyal dan lunak yang mengindikasikan bahwa ayam sudah mengonsumsi cukup ransum dan juga air minum. Jika perlu, peternak dapat melakukan pemeriksaan kembali 24 jam setelah pemberian ransum dengan indikator 95-100% tembolok ayam harus teraba kenyal dan lunak.
Lakukan juga pemeriksaan suhu litter dengan melihat kondisi kaki DOC. Jika litter terlalu panas, kaki DOC akan kemerahan dan terlihat pecah-pecah terutama di kuku dan telapak kaki. DOC yang mengalami hal ini biasanya akan berkumpul jauh dari brooder. Sebaliknya jika litter terlalu dingin, kaki DOC akan teraba dingin (dibanding suhu tubuh kita). Konsumsi ransum dari DOC yang kedinginan atau kepanasan juga akan menurun karena DOC cenderung diam dan meringkuk. Pastikan bahwa anak ayam terlihat lincah dan aktif, kaki anak ayam basah serta tubuhnya terasa hangat.
Selain dengan mengecek anak ayam secara langsung, peternak juga bisa melihat datarecording (catatan produksi). Dengan melihatrecording, peternak bisa mengetahui hasil kerja dan membantu analisa jika terjadi masalah.



Investasi penggunaan closed house dalam bisnis ayam pedaging tampaknya mahal pada awal pembangunan kandang dan pembelian peralatan, tetapi bila telah beroperasi dengan kapasitas populasi yang berpuluh ribu atau bahkan berjuta ekor ayam, maka jatuhnya biaya produksi menjadi lebih murah dan kualitas ayam lebih unggul. Selamat mencoba kandang closed houseSalam.

Cara mengoperasikan kandang sistem closed house

Terampil Mengoperasikan “Broiler Closed House”



Menghadapi era globalisasi dan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) 2016, bisnis ayam pedaging (broiler) dituntut untuk mampu bersaing dalam kualitas produk dan efesiensi biaya operasional. Ayam pedaging adalah hasil rekayasa genetik yang memerlukan pakan, obat-obatan, vaksinasi dan lingkungan yang mendukung untuk mencapai produksi daging ayam maksimal. Salah satu untuk mencapai lingkungan yang nyaman, udara yang sehat dan kondisi minim stress, antara lain dengan menggunakan kandang tertutup (Closed House).
Awal mulanya sistem Closed House diterapkan di daerah sub-tropis yang memiliki empat musim, namun dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa, di daerah tropis yang memiliki dua musim seperti Indonesia juga memberi pengaruh yang efektif dalam mengatur kondisi lingkungan yang dibutuhkan ayam. Adapun tipe ventilasi yang pas untuk iklim tropis adalah ‘Sistem Tunnel’.
Pada Sistem Tunnel dibuat dengan tujuan agar keadaan lingkungan luar seperti udara panas, hujan, angin dan intensitas cahaya matahari tidak berpengaruh banyak terhadap keadaan di dalam kandang. Sebagian besar kandang dibuat tertutup dengan tembok, seng atau layar, kecuali bagian ujung kandang untuk udara masuk (inlet) dan bagian ujung kandang lainnya untuk tempat kipas/exhaust fan (outlet), sehingga kondisi udara dalam kandang tergantung pada kondisi udara lingkungan.
Sistem Tunnel lebih cocok untuk kandang di dataran tinggi (pegunungan) karena udaranya relatif bersih dan sejuk, sedangkan untuk kandang di dataran rendah (pantai) sebaiknya dipakai ‘Sistem Colling Pad’, di mana udara yang masuk dalam kandang disedot oleh kipas melalui bantalan (pad) khusus yang dialiri air hingga suhu dan kelembaban udara yang masuk disesuaikan dengan kebutuhan ayam.
Beberapa keuntungan menggunakan kandang Closed House antara lain, 1) Meningkatkan kepadatan ayam tanpa mendirikan bangunan baru. 2) Ayam lebih tenang, segar dan nyaman. 3) Udara yang tersedia lebih baik. 4) Meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ayam. 5) Mengurangi jumlah tenaga kerja (man power). 6) Suhu lebih dingin. 7) Ayam tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca lingkungan.
Meskipun Closed House identik dengan “Rumah Idaman Ayam”, namun tidak ada jaminan bagi ayam yang dipelihara memiliki tingkat kematian (mortalitas) yang rendah. Bahkan, pernah muncul di farm tertentu fenomena “mati massal” pada DOC (anak ayam) di dalam Closed House. Selain disebabkan penyakit, fenomena mati massal tersebut dipicu oleh, sistem bangunan kandang yang tidak ideal,  pengoperasian kandang tertutup yang salah, dan manajemen yang menyimpang.
Untuk mengatasi mati massal, dibutuhkan manajemen penanganan (handling) DOC secara ketat yang berbeda dengan manajemen kandang terbuka (Open House). Manajemen DOC pada Closed House yang perlu diperhatikan, antara lain pertama, untuk hari awal pada brooder (indukan pemanas) paling depan sebaiknya dipasang tirai untuk menahan (blocking) angin langsung yang mengenai DOC yang berfungsi juga sebagai pengefektifan indukan. Kedua, pemasangan brooder dimodifikasi sehingga membentuk brooder memanjang kiri dan kanan, bagian tengah untuk jalan operasional di samping bahan brooderjuga harus dapat  dialiri angin. Ketiga, Posisi indukan/brooder harus tepat dipasang searah yaitu mengarah ke Exhaust Fan belakang (posisi ini terbalik dari pada kandang terbuka). Dan keempat, jangan menggunakan box DOC sebagai tempat pakan karena akan menstimulasi pertumbuhan jamur.
Luas kandang dan bobot badan broiler sangat berpengaruh pada sirkulasi/peredaran udara di dalam kandang. Jika bobot badan terlalu besar, maka akan timbul panas berlebih yang bersumber dari tubuh ayam broiler sendiri. Berdasarkan teori, Closed House yang masih memakai tempat pakan (feeder) dan tempat minum (drinker) manual, memiliki kepadatan 20 ekor/m2, sedangkan bila menggunakan tempat pakan dan minum otomatik kepadatannya mampu mencapai 24 ekor/m2.
Walaupun masih menggunakan tempat pakan dan minum manual, tingkat kepadatan (density) populasi Closed House sudah hampir dua kali lipat bila dibandingkan Open House yang hanya 12 ekor/m2. Oleh karena itu, penggunaan lahan Closed House lebih hemat 30% dibanding lahan Open House, dan keunggulan lainnya yaitu Closed House dapat dibuat dua tingkat atau berdempetan.
Untuk mencegah terjadinya kelebihan panas (Over Heating) di dalam Closed House Tipe Tunnel, maka perlu memperhatikan standar kebutuhan kipas. Misalkan, Closed House memiliki panjang 52 m, lebar 8 m dan tinggi 2,2 m, kepadatan 12 ekor/m2 dan standar 1 kg bobot badan = 4 CFM. Maka volume udara Closed House = 52 x 8 x 2,2 x 12 x 4 CFM = 43.929,6 CFM. Kipas 36 inch yang dibutuhkan = 43.929,6 : 9.000 (untuk 36 inch) = 4,881 dibulatkan 5 kipas (36 inch).
Kebutuhan kipas akan berubah sejalan dengan volume Closed House dan tatalaksana program kipas. Bila Closed House memiliki enam buah kipas berukuran 48 inch berdaya 1-1,5 PK, tatalaksana penggunaan kipas diatur tujuh hari pertama dinyalakan satu kipas saja, hari ke 7-14 kipas kedua dan ketiga mulai dinyalakan, hari ke 15-21 kipas keempat dan kelima dinyalakan dan selanjutnya semua kipas dihidupkan. Keenam kipas itu, tiga buah adalah kipas otomatis dan tiga buah yang lain kipas direct. Kipas otomatis baru diaktifkan ketika suhu dalam kandang naik, sedang kipas direct diprogram selalu menyala. Untuk mengatur semua mekanik dan elektronik disentralisasikan di ‘Control Panel’ yang merupakan “otak” karena mengatur pemrograman aktivitas kipas, colling pad, batas suhu mulai ayam kepanasan dan batas maksimal penyimpangan suhu. Oleh karena itu, supervisi/anak kandang perlu memiliki keterampilan mengoperasilan Control Paneldengan cara Learning by Doing (Belajar sambil bekerja). Personil kandang perlu memiliki disiplin yang tinggi dan mampu menghadapi teknologi tinggi perunggasan, oleh karena recruitmet harus selektif dan ketat dengan training/pelatihan secara berlanjut.
Kecepatan aliran udara perlu diukur, di mana makin tinggi kecepatan aliran udara, maka semakin besar efek penurunan suhu yang dirasakan tubuh ayam. Batas maksimal kecepatan angin adalah 2,5 m/detik. Dampak kecepatan angin yang tinggi adalah menerbangkan debu-debu litter (alas kandang) yang memicu gangguan pernafasan karena udara kotor yang berasal dari debu-debu itu.
Hal lain yang perlu diperhatikan pada Closed House ialah sebaran ayam (bird migration). Bila ayam merata menempati segala penjuru kandang, berarti bahwa setiap tempat dalam kandang adalah tempat yang nyaman bagi ayam. Selain itu, pada kandang Closed House dibutukan penerangan yang memadai, misalnya kandang Closed House memiliki luas 1.150 m2 (115 x 10 m), maka perlu dipasang lampu pijar lima watt berjarak tiga meter antar lampu. Kesediaan listrik yang baik sangat vital pada Closed House, karena bila aliran listrik mati bisa mengancam kelangsungan hidup ayam yang dipelihara.
Sebagai contoh untuk kandang Closed Houseberkapasitas 43.000 ekor, minimal perlu tersedia listrik 41 KW dengan saluran tiga phase. Untuk mendukung aliran listrik tersebut tetap lancar, harus tersedia cadangan genset berdaya 50 KW. Berarti untuk tiap 10.000 ayam pedaging yang dipelihara dibutuhkan 10.000 watt, yang dibantu genset berdaya 15 KW.
Penggunaan Closed House dalam bisnis ayam pedaging memang tampaknya mahal pada awal pembangunan kandang dan pembelian peralatan, tetapi bila telah beroperasi dengan kapasitas populasi yang berpuluh ribu atau berjuta ekor ayam, maka jatuhnya biaya produksi menjadi lebih murah dan kualitas ayam lebih unggul, apalagi bila usaha bersifat terpadu (Integrated Company), di mana bibit, pakan, obat-obatan dan vaksin diproduksi sendiri serta pemotongan dan pemasaran dilakukan sendiri.
Selamat menggunakan kandang Closed House untuk bersaing dengan negara tetangga dalam bisnis ayam pedaging !!

Kandang ayam broiler sistem closed house

Kandang Broiler Sistem Closed House

Kandang Broiler Sistem Closed House
Kandang broiler sistem closed house adalah kandang tertutup yang menjamin keamanan secara biologi (kontak dengan organisme lain) dengan pengaturan ventilasi yang baik sehingga lebih sedikit stress yang terjadi pada ternak. Tujuan membangun kandang closed house adalah:
  1. Untuk menyediakan udara yang sehat bagi ternak (sistem ventilasi yang baik) yaitu udara yang menghadirkan sebanyak-banyaknya oksigen, dan mengeluarkan sesegera mungkin gas-gas berbahaya seperti karbondioksida dan amonia.
  2. Menyediakan iklim yang nyaman bagi ternak. Untuk menyediakan iklim yang kondusif bagi ternak dapat dilakukan dengan cara: mengeluarkan panas dari kandang yang dihasilkan dari tubuh ayam dan lingkungan luar, menurunkan suhu udara yang masuk serta mengatur kelembaban yang sesuai. Untuk menciptakan iklim yang sejuk dan nyaman maka bagi ayam harus dikondisikan chilling effect (angin berembus), alat yang digunakan seperti kipas angin (blower). Bila chilling effect tidak mampu mencapai iklim yang diiginkan terutama pada daerah yang terlampau panas maka dapat digunakan cooling system. Yaitu sistem pendingin dengan mengalirkan air pada alat-alat yang berupa cooling pad, cooling net stsu cell deck.
  3. Meminimumkan tingkat stress pada ternak. Agar tingkat stress pada ayam lebih minimun maka dapat dilakukan dengan cara mengurangi stimulasi yang dapat menyebabkan stress, dengan cara mengurangi kontak dengan manusia (misalnya dengan feeder dan drinker otomatis, vaksinasi dengan spray dll), meminimumkan cahaya dan lain-lain.
Dhanang Closed House Properties
Breeding Farm Yogyakarta – Dhanang Closed House
Didalam sebuah kandang ternak unggas ini harus diperhatikan kualitas udaranya. Kualitas udara dilihat dari kandungan oksigen, karbondioksida, karbonmonoksida dan amoniak dengan batasan tertentu. Adapun batasan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
  • Oksigen > 19.6%
  • Karbondioksida < 0.3%
  • Karbonmonoksida < 10 ppm
  • Amonia < 10 ppm
Bila kondisi kandang tidak sesuai dengan ketentuan diatas maka ventilasi yang kurang harus ditingkatkan.
  • Kelembaban relatif >< 45 – 65%
  • Kecepatan angin setelah 28 hari >< 350 – 500 FPM (Feet Per Minute)
Kecepatan angin diatas 500 FPM tidak ekonomis dan tidak berpengaruh positif bagi performa ayam. Closed house dapat bervariasi tergantung pada lingkungan dan kemampuan finansial peternak. Secara umum ragam yang ada di lapangan terdiri dari::
  1. Sistem Tunnel : menggunakan fan dan tirai tanpa cooling system.
  2. Full closed house : ada fan, cooling system dan tirai/penutup dinding samping.
  3. Full otomatic closed house.
Pada sistem 1 dan 2 umumnya menggunakan alat pakan dan minum manual atau tempat pakannya saja manual sementara air minum menggunakan bell drinker. Pada sistem 3, closed house dengan perlengkapan serba otomatis termasuk alarm sistemnya. Struktur umum kandang sistem terbuka (Closed house) dan perlengkapanya:
  1. Bangunan kandang: baik bangunan baru maupun renovasi kandang.
  2. Kipas/fan: dapat terdiri dari exhaust fan, blower fan, ceiling/roof fan ataupun wall fan.
  3. Material cooling dan perlengkapannya: celpad/evaporative pad, material cooling lainnya ataupun fogging system.
  4. Dinding kandang: dapat berupa solid wall, tirai/curtain system dan celing material.
  5. Filter cahaya/light filter/light trap
  6. Air inlet
  7. Lighting system
  8. Control panel + electrical 
    

Cara berternak ayam bloiler 100% sukses

Cara Ternak Ayam Potong – merupakan salah satu peluang usaha menjanjikan. Tentu kita tidak asing dengan ayam potong. Pernahkah kita berpikir bahwa ayam potong salah satu peluang usaha yang baik untuk di jalankan ? ataukah sedang mencari informasi cara menjalankan bisnis ayam potong ? mulai dari bagaimana cara merawatnya sampai panen. 
Ayam potong yang biasa di sebut sebagai ayam pedaging ( broiler ) adalah ayam ras yang memiliki pertumbuhan sangat cepat di bandingkan dengan ayam kampung yang baru bisa di jual ketika umur sudah mencapai 2 bulan. Sangat berbeda dengan ayam potong yang bisa di jual atau memiliki daging kurang lebih 2 kg hanya dengan umur 30 hari.
Banyak sudah yang menjalankan ayam potong sebagai mata pencaharian utama sebagian kalangan pengusaha di Indonesia. Jatuh bangun dalam usaha ternak ayam pedaging bukan lagi pemandangan asing. Ada orang yang berhasil menjalankan usaha ini. Namun banyak pula yang gulung tikar.
Ternak ayam potong/ayam pedaging tidak sama dengan ayam kampung. Daya tahan tubuh ayam potong jauh sangat rendah di bandingkan ayam lainnya. Ayam potong sangat mudah terserang penyakit. Banyak hal atau procedure yang perlu diperhatikan agar bisa sukses menjalankan usaha peternakan ayam pedaging.
cara ternak ayam potong
kandang panggung

Berikut Teknik Dan Cara Ternak Ayam Potong / Broiler Yang Perlu diperhatikan

Menentukan Lokasi Kandang

Dalam menentukan lokasi kandang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

1, kandang yang baik adalah kandang yang agak jauh dari pemukiman penduduk, memiliki sumber air, memiliki akses jalan masuk minimal kendaraan roda 2, dan letaknya memanjang timur dan barat.
2, Sirkulasi udara dalam kandang harus mencukupi
3, Memperhatikan suhu udara di dalam kandang. Suhu di dalam kandang di sesuaikan dengan umur ayam, berikut skema suhu sesuai umur  1 – 7 hari suhunya 34-32 derajat Celsius, 8-14 hari suhunya 29-27, 15- 21 suhunya 26-25, umur 21-28 suhunya 24-23, umur 29-35 suhunya 23-21 derajat Celsius.

Pemilihan Bibit

Sebagai peternak ayam potong, bibit diperoleh dari pihak supplier yang dibeli per Box dengan isi 100 ekor di tambah fee 2- 5 ekor per box. Adapun cara melihat dan mengetahui cirri-ciri bibit unggul bagi ayam broiler bentuk tubuh bulat, lincah dalam bergerak, memiliki mata jernih, hidung bersih, anus bersih, bulu-bulunyapun tidak cacat.
Tipe Kandang
Kandang ayam potong yang sering di temukan di dalam masyarakat adalah tipe panggung dan melantai atau litter. Masing-masing tipe kandang ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Misalnya saja tipe panggung, ayam akan lebih bersih dari kotoran karena kotoran langsung jatuh ketanah. Namun pembuatannya mungkin akan lebih susah dan menelan biaya banyak dibandingkan dengan tipe kandang yang melantai.
Tipe kandang litter/ lantai perawatannya akan lebih rumit sebab setiap masa satu kali panen, sekam yang merupakan alas perlu diganti atau di keringkan lagi untuk mendapatkan sekam yang baru. Dan dapat menghilangkan kotoran-kotoran yang mengendap.

Belum ada bukti empirik bahwa tipe kandang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, maupun kesehatan ayam.Baik tipe kandang melantai maupun kandang panggung sama-sama baik untuk ayam asalkan kebersihan dan struktur kandang yang bagus.

Pakan

Pakan yang berkualitas harus memiliki zat karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Untuk peternakan ayam potong, pemberian pakan tidak boleh dibatasi.  Tidak seperti ayam kampung, kita bisa memberi makan pada pagi dan sore hari. Kalau ayam potong makanan dan tempat air harus selalu terisi.
Namun bagi pemula, tidak perlu di repotkan dengan pemberian pakan, atau sibuk menemukan formula pakan, karena pakan ayam potong mudah di dapatkan di toko-toko penjual alat dan obat-obatan ternak.
Pakan merupakan bagian terpenting dalam pemeliharaan. Hampir 70% keberhasilan kita dalam memanen ayam dengan bobot ideal ada pada pemberian pakan yang bagus.
Untuk ternak ayam potong sendiri pemberian pakan di bagi 2 kategori berdasarkan atas pertumbuhan ayam.

1. Tahap pertama / starter

Ini merupakan pemberian pakan dari umur 1 – 20 hari atau 1 hari sampai umur 3 minggu Hendaknya kualitas atau kandungan zat gizi pakan meliputi protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, kalsium (Ca) 1%, phospor (P) 0,7-0,9%, ME: 2800-3500 kkal/kg makanan.

2. Tahap finisher

Pada bagian ini umur 21 – Panen. Kualitas atau pakan harus meliputi protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, phospor (P) 0,7-0,9%, dan energi (ME): 2900-3400 kkal/kg.
Adapun kuantitas konsumsi pakan
  1. Minggu ke-1 (1-7 hari) 17 gram/ekor/hari
  2. Minggu ke-2 (8-14 hari) 43 gram/ekor/hari
  3. Minggu ke-3 (15-21 hari) 66 gram/ekor/hari
  4. Minggu ke-4 (22-28 hari) 91 gram/ekor/hari
  5. Minggu ke-5 (29-35 hari) 111 gram/ekor/hari
  6. Minggu ke-6 (36-42 hari) 129 gram/ekor/hari
  7. Minggu ke-7 (43-49 hari) 146 gram/ekor/hari
  8. Minggu ke-8 (50-56 hari) 161 gram/ekor/hari
Keseluruhan jumlah pakan per ekor pada umur 1-56 hari adalah 5349 gram pakan / ekor/hari.

Vaksinasi



Pelaksanaan pemberian vaksin ayam potong umumnya di lakukan 2 kali dalam satu kali periode pemeliharaan. Umur 4 atau 5 hari pertama dan yang kedua umur 21 hari. Pemberian vaksin pertama di lakukan dengan tetes mata. Sedangkan pada tahap kedua di lakukan dengan suntik di bagian dada.
Tujuan pemberian vaksin sendiri untuk melemahkan pertumbuhan atau membunuh bibit penyakit yang ada di ayam potong. Vaksinasi meliputi ND / tetelo, ND Strain B1 dan ND lasotta.

Pemeliharaan Ayam Broiler

DOC di masukkan dalam kandang yang sudah di hangatkan dengan lampu, kemudian di beri air hangat, 1-2 cc/liter di tambahkan ke air minum, dapat diberi obat, vitamin berupa VITERNA Plus untuk mengembalikan kondisi tubuh saat berada di dalam box dan kekurangan tenaga saat dalam perjalanan. Sedangkan pakan diberikan dalam bentuk butiran-butiran yang sebagian di taburkan ke seluruh permukaan lantai yang telah di alasi dengan karton atau kertas Koran.
Kertas.
Kertas Koran dapat diganti ketiak permukaan lembab atau basah, bisa 1 kali dalam 3 hari tergantung permukaan basah ataukah tidak.
Peletakan tempat pakan hendaknya meliputi atau dapat di jangkau dengan mudah oleh seluruh ayam potong. Umur 4 hari tetes mata.
Untuk ayam potong perlu diperhatikan, jika ayam sering bergerombol berarti suhu kandang dingin, beri lampu pijar yang menghangatkan, Jika ayam menjauh dari lampu berarti suhu terlalu panas, hal ini dapat di tekan dengan menaikkan sedikit lampu dari posisinya.
Berikutnya perhatikan pada dinding dan sirkulasi udara yang masuk jangan terlalu terbuka khusus untuk ayam yang masih dalam tahap pertumbuhan minggu 1 sampai minggu ke 3.
Kebersihan kandang perlu di jaga, untuk kandang panggung, kotoran yang menyengat dapat di hilangkan dengan kapur. Untuk kandang lantai kotoran dapat di hilangkan dengan menaburkan sekam/ampas gergaji.

Penyakit

Inilah yang paling ditakutkan bagi seluruh petani mengenai cara ternak ayam potong.
  • Tetelo
Gejalanya megap-megap, nafsu makan turun, diare dan sering berkumpul pada tempat yang hangat. Selang beberapa hari muncul gejala syaraf, kaki lumpuh, leher terkilir dan ayam berputar-putar kemudian mati.
Pencegahan : Ayam terserang sebaiknya dipisah, karena menular melalui kotoran dan ayam yang berdekatan, sampai saat ini belum ada obat manjur untuk penyakit tetelo,  untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap bersih dan kering.
  • Gumboro .
Jenis penyakit yang disebabkan virus golongan Reovirus menyerang sistem kekebalan dan daya tahan tubuh. Gejala diawali dengan menurunnya nafsu makan, terdapat luka di dubur, diare dan tubuh menggigil. Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar.
Pencegahan : vaksin Gumboro.
  • Penyakit Ngorok.
Penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum Gejala yang muncul yaitu sering bersin dan ayam beringus dan ngorok saat bernapas. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.

Antisipasi : Pisahkan ayam yang terkena ngorok dan beri minum yang sudah di beri dosis obat
  • Berak Kapur.
Tanda dari penyakit berak kapur ayam diare dan setelah kering menjadi serbuk menyerupai kapur.  Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum.
Antisipasi : Pisahkan ayam yang terkena ngorok dan beri minum yang sudah di beri dosis obat
Demikian tekhnik dasar dan pengetahuan yang perlu dipahami dalam cara ternak ayam potong. Semoga yang membaca artikel ini dapat menjadi pengusaha ayam pedaging yang berhasil memanen ayam berkualitas baik dari segi bobot maupun kesehatan ayam itu sendiri. Agar segala kerugian yang diakibatkan oleh usaha ini dapat di minimalisir.

Thursday, December 14, 2017

Cara berpenghasilan tinggi dengan beternak ayam petelur

Budidaya Ayam Petelur

Usaha budidaya ayam petelur merupakan salah satu jenis usaha yang dapat kita jumpai di berbagai daerah di Indonesia khususnya pedesaan. Usaha ini bisa dijalankan secara berkelompok maupun perorangan. Penulis pun tertarik membuka bisnis peternakan ayam petelur sama seperti usaha beternak ayam ras pedaging broiler. Karena usaha bidang peternakan ini menjanjikan untung besar dalam waktu singkat. Dan bisa dijadikan bisnis sampingan tanpa menghabiskan banyak waktu


Analisa Usaha Ayam Petelur
Yang dijadikan komoditas utama dari usaha budidaya ayam petelur ialah telur yang dihasilkannya. Telur tersebut dijual di pasaran dengan harga normal. Namun pastikan telur yang dihasilkan berkualitas bagus. Untuk mendapatkan telur yang bagus dengan cara memilih bibit ayam petelur yang unggul, memperhatikan pola makan yang baik, dan pola perawatan dan komposisi makanan yang diberikan. Yang menjadi kelebihan usaha budidaya ayam petelur adalah usaha ini dapat dijalankan dimanapun. Baik di kota maupun desa terpencil.

Lalu yang jadi pertanyaan banyak orang adalah berapa modal yang dibutuhkan untuk membuka usaha budidaya ayam petelur? Untuk membuka usaha peternakan ayam petelur membutuhkan modal besar. Karena jumlah bibit ayam petelur unggul yang harus dibeli dalam jumlah besar. Belum ditambah lagi biaya pembuatan kandang ayam, biaya pakan perhari, operasional usaha dan lain lain. 

Berdasarkan pengamatan penulis, usaha beternak ayam petelur lebih menguntungkan dari bisnis beternak ayam pedaging ras broiler. Sebab keuntungan yang didapatkan bisa dari dua sumber yakni penjualan telur yang utama dan penjualan daging ayam.

Perhitungan keuntungan budidaya ayam petelur sangat gampang. Jika anda mempunyai 300 ekor ayam petelur maka omset perhari sebesar Rp 300 ribu. Dengan harga jual satu butir telor ayam sebesar Rp 1000. Keuntungan itu masih kotor, belum dipotong biaya pakan perhari sebesar Rp 200 ribu maka untung bersih sebesar Rp 100 ribu perhari. Atau Rp 3 juta perbulan. Namun jika anda ingin mempunyai penghasilan Rp 10 juta perbulan dari usaha budidaya ayam petelur maka tinggal kalikan dengan jumlah ayam petelur yang harus dipelihara yaitu sebesar 1000 ekor ayam.

Potensi keuntungan usaha budidaya ayam petelur sangat besar. Harga telur relatif stabil. Bahkan mengalami kenaikan terutama menjelang lebaran. Didukung memasarkan telur ayam negeri sangat mudah. Anda dapat menjual langsung ke konsumen, menjual ke warung dan toko sembako maupun menjual ke pabrik produsen makanan yang menggunakan bahan dasar telor.

Telah banyak orang yang membudidayakan ayam petelur mampu menjadi kaya raya dan jutawan. Dari usaha skala kecil hingga menjadi skala besar. Hal ini menunjukkan potensi yang sangat besar dari bisnis ternak ayam petelur. Jika anda sedang mencari berbagai peluang usaha baru maka anda bisa mencoba membuka usaha beternak ayam petelur yang menguntungkan.

Budidaya Ayam Petelur Buat Pemula agar Cepat Sukses
Untuk sukses dengan cepat dalam usaha beternak ayam petelur bagi pemula mudah sekali. Berikut ini langkah-langkahnya:

▪ Memilih bibit unggul
Dengan memilih bibit ayam petelur yang unggul maka telur yang dihasilkan berkualitas baik dengan ukuran besar. Sebaliknya jika bibit ayam berkualitas buruk maka telur yang dihasilkan kecil kecil dan tak berkualitas baik. Oleh sebab itu, pastikan indukan atau bibit ayam petelur dari jenis unggul.

▪ Perawatan
Untuk perawatan ayam petelur harus diperhatikan dengan baik. Peliharalah ayam petelur secara baik dan benar serta pemberian pakan berkualitas baik supaya telur yang dihasilkan berkualitas bagus dan bentuknya besar besar.

▪ Kebersihan Kandang Ayam Terjamin
Kandang ayam dipastikan selalu dalam keadaan bersih dan harus dibersihkan secara rutin. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit pada ayam. Karena ayam petelur rentan sakit jika kandang ayam dalam keadaan kotor. Hal ini dialami oleh penulis yang memelihara ayam pada satu kandang bersih dan kandang kotor. Dengan kandang bersih, ayam hidup sehat. Sedangkan ayam yang hidup dalam kandang kotor mengalami sakit hingga mati.

Selain itu dengan adanya jaminan kebersihan kandang akan membuat ayam mampu memproduksi telur yang berkualitas bagus. Cara merawat ayam petelur sama halnya manusia. Jika bertempat tinggal dalam rumah yang kotor membuat kita tak nyaman. Begitupula pada ayam ayam. Mereka ingin hidup dalam rumah yang bersih, aman dan nyaman.

Oleh sebab itu, anda harus memastikan kebersihan kandang ayam beserta wadah makan dan minum. Untuk membersihkan kandang ayam sangat mudah. Dengan cara membersihkannya menggunakan media air. Kebersihan kandang harus dijaga untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit.

▪ Pakan Ayam Petelur
Faktor lainnya yang penting agar budidaya ayam petelur cepat sukses adalah pemberian pakan ayam haruslah pakan berkualitas baik dan dalam jumlah besar. Sehingga telor yang dihasilkan mempunyai kualitas baik dan dalam jumlah banyak. Seperti teori bijak mengatakan apa yang anda makan adalah apa yang anda hasilkan. Oleh karena itu, jika ayam petelur ingin menghasilkan telur yang bagus maka pakan ayam perlu diperhatikan dan memastikan dalam kondisi bagus dan dalam jumlah cukup banyak.

Pemberian pakan berkualitas baik bagi ayam petelur bisa dilakukan tiga kali dalam satu hari. Berikan air untuk minum ayam. Pakan ayam berkualitas bagi ayam petelur bisa dibuat dari campuran tepung ikan, sentrat, jagung yang telah dihaluskan, dan bahan pakan campuran lainnya. Anda bisa membeli pakan ayam petelur di toko pakan ternak terdekat.

Tentu anda membutuhkan biaya yang cukup besar untuk membeli pakan ayam petelur. Namun jika modal anda terbatas maka untuk menghemat pengeluaran biaya pakan, anda bisa membuat sendiri pakan ayam petelur dengan menggiling jagung sendiri oleh mesin giling jagung. Kemudian mencampurkan dengan bahan campuran lainnya.

Sama seperti manusia pemberian pakan ayam bagi ayam petelur janganlah terlalu banyak dan jangan terlalu kurang. Tapi dalam porsi dan takaran yang memadai. Apabila pemberian pakan bagi ayam petelur dalam jumlah terlalu banyak maka akan mengakibatkan sedikit keuntungan yang diperoleh dari usaha budidaya ayam petelur. Dan jika diberikan pakan sedikit maka kualitas telor yang dihasilkan kurang baik. Jadi sama seperti manusia pastikan ayam petelur diberikan pakan ayam sesuai takaran dan pas sesuai jumlah ayam.

Selain memberikan pakan secara teratur, ayam petelur harus diberi vitamin dan nutrisi supaya ayam petelur senantiasa dalam kondisi sehat bugar. Sama seperti manusia membutuhkan makanan yang disertai vitamin dan nutrisi untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Pendek kata, pemeliharaan dan perawatan serta pemberian pakan ayam petelur harus telaten. Secara berkala anda harus mengecek kesehatan ayam petelur satu persatu dan memastikan dalam kondisi sehat.

Itulah hal yang harus diperhatikan supaya usaha budidaya ayam petelur cepat sukses dan menghasillkan telur yang besar besar dan berkualitas bagus.

Ternak Ayam Petelur Rumahan
Apabila ada ayam petelur yang sakit maka anda harus memisahkan dari kumpulan ayam petelur. Untuk diberikan perawatan khusus dan diberikan pengobatan sampai ayam sehat kembali. Namun bukan berarti usaha budidaya hewan ayam petelur tidak memiliki resiko kerugian. Resiko rugi tetap ada seperti ayam petelur mengalami kematian.

Bagi pemula tentu masih minim pengalaman. Kemungkinan usaha budidaya ayam petelur mengalami kerugian sangat besar. Riskan karena belum memiliki pengalaman dan keahlian merawat ayam petelur. Oleh sebab itu, bagi pemula sebaiknya beternak ayam petelur dalam jumlah kecil terlebih dulu. Misalnya budidaya ayam petelor sebanyak 300 ekor.

Pendek kata, cara budidaya ayam petelur agar cepat sukses yang utama adalah mampu menguasai cara merawat dan memelihara ayam petelur yang baik. Dengan memperhatikan perawatan ayam yang baik akan menghasilkan telur ayam berkualitas bagus. Hal ini berkenaan dengan sektor produksi.

Selain sektor produksi dengan macamnya, berikutnya yang harus diperhatikan adalah masalah pemasaran telor ayam. Anda harus menjalin kerjasama sebelumnya dengan para pemilik warung dan toko untuk membantu menjualkan telor yang anda hasilkan secara langsung ke tangan konsumen. Berikanlah harga yang murah dan menarik bagi warung dan toko sembako.

Jika anda ingin membuka usaha budidaya ayam petelur alangkah lebih baik memulai usaha dari nol. Sehingga mengetahui seluk beluknya dari dasar. Walaupun bermodal kecil berjalan waktu skala usaha bisa membesar hingga omset puluhan juta rupiah perbulan. Target kita adalah usaha beternak ayam petelur dengan untung sebesar Rp 10 juta perbulan. Agar keuntungan bisa menutupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Seperti sudah disebutkan sebelumnya bahwa ayam petelur sama dengan ayam biasa. Namun tugas sehari hari adalah bertelor sebanyak mungkin. Produktif dalam betelor dibandingkan jenis ayam biasa. Dalam satu hari satu ekor ayam petelur bisa menghasilkan beberapa butir telor. Namun kualitas telor ayam yang baik dan besar besar sangat tergantung cara perawatan ayam, komposisi makanan, pakan ayam dan lain sebagainya.

Demikianlah hal hal yang harus diperhatikan dalam membuka usaha budidaya ayam petelur bagi pemula agar cepat sukses. Dengan cara itu telur yang dihasilkan berkualitas baik dan dalam jumlah banyak yang sanggup memenuhi kebutuhan pasar dan masyarakat.