Friday, January 5, 2018

Budidaya belut tanpa lumpur

Budidaya belut biasanya dilakukan di kolam berlumpur, seperti habitat asli dari belut berada di persawahan. Namun saat ini, penelitian telah menunjukkan keberhasilan budidaya belut yang dikelola di kolam tanpa lumpur. Ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan saat kita mencoba untuk melakukan budidaya belut pada air bersih tanpa lumpur. Diantaranya adalaha sebagai berikut:

  1. Kondisi air

Air yang kita gunakan pada system budidaya belut dalam air tanpa lumpur haruslah selalu dikontrol. Air menjadi factor paling penting yang akan mempengaruhi keberhasilan budidaya Anda. Ada beberapa syarat yang diperlukan untuk jenis air pada budidaya belut tanpa lumpur tersebut. Diantaranya adalah: warna fisik jernih, harus memiliki suhu antara 25-28 derajat C, air tersebut harus tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya atau sehat secara fisik maupun kimia. Ada beberapa jenis air yang harus dihindari atau jenis air ini tidak baik digunakan untuk budidaya belut, diantaranya adalah air PDAM. Air PDAM biasanya banyak mengandung kaporit sehingga mengandung banyak material kimia yang berbahaya. Air yang diambil dari dalam sumur bor juga tidak baik digunakan sebagai budidaya belut. Hal ini disebabkan minimnya kandungan oksigen dalam air tersebut. Air limbah juga terbilang air yang tidak baik digunakan untuk budidaya belut.

Dalam budidaya belut tersebut, upayakan adanya sirkulasi air meski sekecil mungkin. Artinya ada air yang keluar dan ada pula air yang masuk. Adanya sirkulasi air tersebut diharapkan akan menambah masuknya oksigen ke dalam air. Oksigen sangat penting dibutuhkan untuk pertumbuhan belut tersebut. Disamping itu, adanya sirkulasi air juga membantu agar air tidak cepat kotor dan keruh sehingga Anda tak perlu repot terlalu sering mengganti air kolam. Bila Anda tidak memiliki sirkulasi air, maka sebaiknya air harus diganti, paling lama tiga hari sekali. Pada air yang jernih, meskipun mungkin di dasar kolam terdapat endapan, air masih layak digunakan asalkan endapannya tidak terlalu tebal.

  1. Pakan belut

Berilah pakan belut sesuai dengan kebutuhannya. Jangan terlalui banyak atau pun sedikit. Pakan yang sedikit akan menyebabkan pertumbuhan belut menjadi lebih lambat. Sementara pakan yang terlalu banyak akan menyebabkan air kolam akan mudah kotor. Air yang kotor akan berimbas pada belut yang mudah terserang penyakit dan lama kelamaan akan mati. Penting diketahui, apabila belut kekurangan pakan, maka akan timbul efek kanibalisme pada belut. Belut akan dapat memakan sesamanya sehingga akan sangat merugikan Anda sebagai pemilik budidaya.

Beberapa jenis pakan belut yang biasa digunakan adalah sebagai berikut: cacing lor, , cacing lumbricus, ikan cere, cacing merah ikan cithol, ikan guppy, anakan dari ikan mas, berudu atau kecebong, lambung katak, ulat hongkong keong mas/sawah dan masih banyak yang lainnya.

  1. Bibit belut

Bibit belut juga akan mempengaruhi kualitas budidaya belut yang Anda kelola. Umumnya bibit belut yang ada sekarang adalah hasil dari bibit tangkapan alami. Bagaimana cara memperoleh bibit tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kualitas bibit yang ada. Misalnya bibit diperoleh dengan cara penangkapan alami menggunakan perangkap seperti bubu, maka jenis belut ini akan menjadi bibit yang cukup bagus. Namun apabila cara penangkapannya seperti misalnya diestrum, maka bibit ini tidak bagus untuk dibudidayakan. Biasanya jenis belut seperti ini akan mengalami pertumbuhan yang terhambat.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini cirri-ciri dari bibit belut yang berkualitas tersebut:

  1. Tidak ada bekas luka pada bibit belut tersebut

Namun untuk jenis bibit yang disetrum, biasanya bekas lukanya tidak langsung tampak. Baru setelah sekitar 10 hari, akan tampak bintik putih seperti garis pada permukaan tubuh yang lama-kelamaan warnanya akan memerah dan juga pada bagian dubur berwarna kemerahan.

  1. Bibit yang baik akan tampak lincah dan lebih agresif

Bibit yang baik biasanya tenang, sesekali mengambil oksigen ke atas dan akan turun kembali. Sementara bibit yang selalu mendongak ke atas biasanya akan lebih cepat mati.

  1. Bibit yang Anda pilih haruslah seragam ukurannya, hal ini untuk mencegah kanibalisme pada belut tersebut.

Disamping kualitas benih, teknik penebaran benih juga harus diatur sebaik mungkin agar populasinya tidak terlalu padat.