Friday, January 5, 2018

Budidaya ikan gabus yang mengungungkan ratusan juta rupiah




Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang cukup buas. Peluang untuk melakukan

budidaya ikan gabus cukup terbuka lebar. Mengingat saat ini sediaan ikan gabus alami cukup

sulit untuk didapatkan. Penggunaan pestisida dan pencemaran perairan telah menyebabkan

minimnya komunitas ikan air tawar yang satu ini. Terlebih lagi saat ini permintaan pasar akan

kebutuhan ikan alam jenis gabus tersebut cukup tinggi. Tingginya kualitas fungsi ikan gabus

untuk kesehatan menjadikan orang banyak mencari ikan gabus meskipun harganya cukup tinggi.

Di alam benih ikan gabus biasanya tampak seperti serombongan ikan cere (Lebistes reticulates)

yang banyak ditemukan di kolam atau parit-parit. Gabus seperti ini berasal dari kawasan

Kalimantan, Sumatera, Malaysia, dan juga Thailand. Ikan gabus hidup di sungai, rawa dengan

kondisi kedalaman 40 cm, serta menyukai perairan yang dangkal.

Di alam biasanya ikan gabus menangkap makanannya pada jarak yang cukup dekat dengan

posisi mulut terbuka lebar. Ikan gabus termasuk jenis karnivora, makanan yang disenangi seperti

cacing, ikan-ikan kecil,  ataupun organisme lainnya, asalkan kondisinya masih hidup.

Perkembang biakan ikan gabus di alam dilakukan oleh ikan gabus dengan perkawinan pada

musim penghujan di tempat yang biasanya berpasir bersih. Ikan gabus kawin secara

berpasangan. Telurnya akan diletakkan di bagian dasar ataupun ditempelkan pada substrat, atau

pinggiran batu, atau akar pokok kayu yang masih bersih. Bentuk fisik telurnya akan tampak

menyerupai kabut atau kapas yang sangat lembut dan jua halus yang menempel pada bagian

substrat.

Kandungan nilai gizi dan manfaat kesehatan dari ikan gabus cukup tinggi. Sejumlah ahli gizi

yang berasal dari Center for Food, Nutrition, and Health (CFNH) di Rumah Sakit Dr Wahidin

Sudirohusodo Makassar Sulawesi Selatan, yakni Prof. DR. dr. Nurpudji A.Taslim, MPH, SpGK,

serta Dr. dr. Sri Adiningsih MS MCN berasal dari Departemen Nutrisi, di Fakultas Kesehatan

Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga, sampai peneliti dari Universitas Loma Linda

California menyebutkan bahwa, ikan gabus memiliki banyak nilai asam amino yang sangat

lengkap, baik untuk asam amino esensial maupun non esensial. Di samping itu, ikan gabus

tersebut juga mengandung Allisin, Allil Sulfida dan juga Furostanol Glicosida.

Bila Anda ingin beternak atau budidaya ikan gabus, maka perlu dilakukan hal-hal sebagai

berikut:

1. Proses pemijahan di kolam

Luas kolam bervariasi, bergantung pada ketersediaan lahan. Bentuk kolam ikan gabus

sebaiknya persegi panjang dengan letak pintu yang berfungsi sebagai pemasukan dan

pembuangan berseberangan secara diagonalnya. Hal ini dilakukan agar kolam yang ada

bisa memperoleh air dari saluran secara langsung dan pembuangannya pun bisa lebih

lancar. Debit air kolam yang disukai minimal 25 liter/menit. Pergantian air kolam yang

kotinyu akan dapat berpengaruh positif terhadap perkembangan proses pemijahan.

Selanjutnya, Induk gabus dimasukkan ke dalam kolam pemijahan yang ada, yakni setelah

kolam terisi air hingga setinggi 40-45 cm.

Proses pemijahan meliputi beberapa tahapan yakni: membentuk daerah kekuasaan,

membangun sarang pemijahan, proses kawin, proses memijah serta meletakkan telurnya

pada bagian sarang, dan juga menjaga telurnya.

Anda perlu mengetahui induk gabus yang bagus kualitasnya, baik untuk induk betina

maupun induk jantan. Untuk induk betina bentuknya kondisi badan berwana lebih

gelap.dengan bercak hitam yang lebih banyak. Biasanya papila urogenital berbentuk

tonjolan memanjang lebih besar. membulat, warnanya agak memerah saat menjelang

memijah, berbadan sehat dan dewasa. Sementara untuk induk jantan, ciri-ciri yang baik

adalah badannya berwana lebih terang dibanding betina. Bercak hitam akan lebih sedikit.

Bentuk papila orogenital segitiga, pipih, dan juga kecil.Pada usia yang sama ukurannya

jauh lebih besar dari pada betina. Selain itu juga berbadan sehat.dewasa.

Untuk upaya budidaya pembesaran dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan betutu

yang berukuran konsumsi. Kondisi kolam yang dibutuhkan seluas 200 sampai 600 meter.

Pastikan agar kolam tidak bocor. Sementara di dalam kolam sebaiknya ditempatkan

tempat-tempat persembunyian yang berupa ban bekas ataupun dawn kelapa karena

biasanya ikan gabus menghendaki kondisi lingkungan yang agak remang-remang