Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang cukup buas. Peluang untuk melakukan
budidaya ikan gabus cukup terbuka lebar. Mengingat saat ini sediaan ikan gabus alami cukup
sulit untuk didapatkan. Penggunaan pestisida dan pencemaran perairan telah menyebabkan
minimnya komunitas ikan air tawar yang satu ini. Terlebih lagi saat ini permintaan pasar akan
kebutuhan ikan alam jenis gabus tersebut cukup tinggi. Tingginya kualitas fungsi ikan gabus
untuk kesehatan menjadikan orang banyak mencari ikan gabus meskipun harganya cukup tinggi.
Di alam benih ikan gabus biasanya tampak seperti serombongan ikan cere (Lebistes reticulates)
yang banyak ditemukan di kolam atau parit-parit. Gabus seperti ini berasal dari kawasan
Kalimantan, Sumatera, Malaysia, dan juga Thailand. Ikan gabus hidup di sungai, rawa dengan
kondisi kedalaman 40 cm, serta menyukai perairan yang dangkal.
Di alam biasanya ikan gabus menangkap makanannya pada jarak yang cukup dekat dengan
posisi mulut terbuka lebar. Ikan gabus termasuk jenis karnivora, makanan yang disenangi seperti
cacing, ikan-ikan kecil, ataupun organisme lainnya, asalkan kondisinya masih hidup.
Perkembang biakan ikan gabus di alam dilakukan oleh ikan gabus dengan perkawinan pada
musim penghujan di tempat yang biasanya berpasir bersih. Ikan gabus kawin secara
berpasangan. Telurnya akan diletakkan di bagian dasar ataupun ditempelkan pada substrat, atau
pinggiran batu, atau akar pokok kayu yang masih bersih. Bentuk fisik telurnya akan tampak
menyerupai kabut atau kapas yang sangat lembut dan jua halus yang menempel pada bagian
substrat.
Kandungan nilai gizi dan manfaat kesehatan dari ikan gabus cukup tinggi. Sejumlah ahli gizi
yang berasal dari Center for Food, Nutrition, and Health (CFNH) di Rumah Sakit Dr Wahidin
Sudirohusodo Makassar Sulawesi Selatan, yakni Prof. DR. dr. Nurpudji A.Taslim, MPH, SpGK,
serta Dr. dr. Sri Adiningsih MS MCN berasal dari Departemen Nutrisi, di Fakultas Kesehatan
Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga, sampai peneliti dari Universitas Loma Linda
California menyebutkan bahwa, ikan gabus memiliki banyak nilai asam amino yang sangat
lengkap, baik untuk asam amino esensial maupun non esensial. Di samping itu, ikan gabus
tersebut juga mengandung Allisin, Allil Sulfida dan juga Furostanol Glicosida.
Bila Anda ingin beternak atau budidaya ikan gabus, maka perlu dilakukan hal-hal sebagai
berikut:
1. Proses pemijahan di kolam
Luas kolam bervariasi, bergantung pada ketersediaan lahan. Bentuk kolam ikan gabus
sebaiknya persegi panjang dengan letak pintu yang berfungsi sebagai pemasukan dan
pembuangan berseberangan secara diagonalnya. Hal ini dilakukan agar kolam yang ada
bisa memperoleh air dari saluran secara langsung dan pembuangannya pun bisa lebih
lancar. Debit air kolam yang disukai minimal 25 liter/menit. Pergantian air kolam yang
kotinyu akan dapat berpengaruh positif terhadap perkembangan proses pemijahan.
Selanjutnya, Induk gabus dimasukkan ke dalam kolam pemijahan yang ada, yakni setelah
kolam terisi air hingga setinggi 40-45 cm.
Proses pemijahan meliputi beberapa tahapan yakni: membentuk daerah kekuasaan,
membangun sarang pemijahan, proses kawin, proses memijah serta meletakkan telurnya
pada bagian sarang, dan juga menjaga telurnya.
Anda perlu mengetahui induk gabus yang bagus kualitasnya, baik untuk induk betina
maupun induk jantan. Untuk induk betina bentuknya kondisi badan berwana lebih
gelap.dengan bercak hitam yang lebih banyak. Biasanya papila urogenital berbentuk
tonjolan memanjang lebih besar. membulat, warnanya agak memerah saat menjelang
memijah, berbadan sehat dan dewasa. Sementara untuk induk jantan, ciri-ciri yang baik
adalah badannya berwana lebih terang dibanding betina. Bercak hitam akan lebih sedikit.
Bentuk papila orogenital segitiga, pipih, dan juga kecil.Pada usia yang sama ukurannya
jauh lebih besar dari pada betina. Selain itu juga berbadan sehat.dewasa.
Untuk upaya budidaya pembesaran dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan betutu
yang berukuran konsumsi. Kondisi kolam yang dibutuhkan seluas 200 sampai 600 meter.
Pastikan agar kolam tidak bocor. Sementara di dalam kolam sebaiknya ditempatkan
tempat-tempat persembunyian yang berupa ban bekas ataupun dawn kelapa karena
biasanya ikan gabus menghendaki kondisi lingkungan yang agak remang-remang