Friday, January 5, 2018

Budidaya ikan mujair

Salah satu budidaya ikan air tawar yang juga cukup menjanjikan adalah usaha budidaya ikan

mujair. Ikan mujair berasal dari Afrika. Nama ikan ini menjadi mujair di Indonesia oleh karena

ikan ini ditemukan oleh seorang yang bernama Mujair di kawasan muara sungai Serang daerah

Blitar Jawa Timur pada tahun 1939. Ikan mujair secara fisik berbentuk pipih dengan warna

hitam, abu-abu, atau coklat. Ikan mujair dapat mengalami masa pertumbuhan yang cepat. Akan

tetapi setelah dewasa, pertumbuhannya akan lebih lambat. Panjang ikan mujair dapat mencapai

40 cm. Ikan ini menjadi salah satu sediaan protein hewani yang cukup baik.

Budidaya ikan mujair dapat dilakukan di dalam kolam tanah. Secara teknis ada beberapa syarat

yang mesti dipenuhi untuk membuat sebuah kolam budidaya ikan mujair, yakni sebagai berikut:

1. Tanah yang digunakan untuk tempat pembuatan kolam sebaiknya adalah jenis liat yang

tidak berporos. Sebab jenis tanah ini akan mampu menampung air dalam jumlah besar

dan juga tidak bocor.

2. Buat kemiringan kolam sebanya 3-5%, hal ini untuk memudahkan pengairan kolam

secara grafitasi.

3. Ikan mujair akan bisa tumbuh secara normal apabila pembangunan di atas 150-1000 m

dpl.

4. Air kolam adalah air bersih, bebas limbah dan pencemaran lainnya.

5. Air kolam yang digunakan untuk budidaya ikan mujair sebaiknya adalah air mengalir.

Oleh karena itu sebaiknya digunakan sirkulasi air meskipun kecil adanya.

6. Suhu air hendaknya berada pada kisaran 20-25 derajat C.

Sebelum kolam diisi dengan benih sebaiknya kolam dikeringkan, dilakukan pengapuran guna

memberantas berbagai hama serta ikan-ikan liar, diberi pemupukan semisal urea dan TSP, atau

dapat pula ditambah dengan pupuk buatan. Pemupukan berguna untuk meningkatkan kesuburan

kolam dan merangsang pertumbuhan makanan alami yang disukai ikan. Penambahan makanan

dilakukan apabila tingkat kesuburan kolam sudah berkurang. Beberapa jenis pakan yang biasa

digunakan untuk budidaya ikan mujair adalah tepung ikan 25%, tepung kopra 10% dan juga

dedak halus sebesar 65%. Makanan lain yang juga bisa diberikan untuk ikan mujair adalah pellet.

Ikan mujair juga bisa diberi makanan seperti daun-daunan, sisa makanan dan sebagai. Pakan ikan

mujair tersebut terbilang mudah.

Ada banyak jenis hama yang mungkin menyerang ikan mujair, beberapa diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Bebeasan atau Notonecta, hama ini berbahaya bagi benih karena sengatannya.

Upaya pengendaliannya dapat dilakukan dengan menuangkan minyak tanah pada

permukaan air 500 cc/100 meter persegi.

2. Ucrit atau Larva cybister, biasanya menjepit badan ikan dengan menggunakan taringnya

hingga robek. Pengendaliannya dilakukan dengan menghindari bahan organik menumpuk

di sekitar kolam.

3. Kodok, hama ini akan memaakan telur telur ikan. Upaya pengendaliannya dilakukan

dengan sering membuang telur yang mengapung atau menangkap dan membuang hidup-

hidup.

4. Ular, dapat menyerang benih dan ikan kecil. Upaya pengendalian dilakukan

penangkapan; pemagaran kolam.

5. Lingsang dapat memakan ikan pada malam hari. Upaya pengendaliannya dengan

pemasangan jebakan berumpun.

6. Burung, dapat memakan benih yang biasanya berwarna menyala seperti merah, kuning.

Upaya pengendaliannya dengan diberi penghalang bambu agar sulit menerkam atau pun

diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.

Secara umum, berikut ini diberikan langkah-langkah yang baik untuk mencegah timbulnya hama

dan penyakit pada budidaya ikan mujair:

1. Pengeringan pada bagian dasar kolam secara teratur setiap kali selesai panen.

2. Pemeliharaan ikan benar-benar bebas penyakit.

3. Hindari penebaran benih ikan secara berlebihan melebihi kapasitas, atur kerapatannya.

4. Sistem pemasukan air yang ideal berbentuk paralel, sebaiknya tiap kolam diberi satu

pintu pemasukan air.

5. Pemberian pakan yang cukup, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

6. Penanganan pada saat panen atau pemindahan benih hendaklah dilakukan secara hati-hati

dan benar.

7. Binatang semisal burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) yang membawa

penyakit hendaknya jangan dibiarkan masuk ke areal kolam.

Nah, Anda tak perlu ragu lagi untuk memulai usaha budidaya ikan mujair. Karena ikan ini

termasuk jenis ikan yang mudah bertelur dan tahan dengan penyakit.