Cara Beternak Sapi Potong yang Menguntungkan
Beternak sapi menjadi salah satu jenis peternakan yang paling diminati orang. Disamping harga daging sapi yang cukup mahal sehingga prospek beternaknya juga cukup menjanjikan, pengelolaan usaha bisnis ini juga terbilang cukup mudah dibanding dengan peternakan yang lainnya. Sayangnya cara beternak sapi yang banyak dilakukan masyarakat kita saat ini adalah beternak secara tradisional dan dilakukan secara sambilan. Memang untuk melakukan peternakan sapi yang professional cukup membutuhkan modal yang besar, diantaranya adalah luas lahan peternakan, modal yang besar serta penguasaan ilmu terhadap sapi itu sendiri.
Beternak sapi bisa dilakukan untuk penggemukan, yakni penggemukan sapi dewasa yang kurus untuk ditingkatkan berat badannya dalam jangka waktu tertentu. Waktu penggemukan yang dilakukan biasanya selama 3 sampai 5 bulan saja. Ada banyak jenis sapi yang biasa diternak orang untuk digemukkan, beberapa diantaranya adalah sapi bali, sapi ongole, sapi Brahman, sapi Madura, sapi Limousin dan sebagainya.
Sebelum melakukan penggemukan, Anda harus memilih bakalan sapi yang akan Anda gemukkan tersebut. Beberapa criteria bakalan sapi yang baik untuk dipilih adalah sebagai berikut:
- Sapi tesebut setidaknya telah berumur di atas 2,5 tahun.
- Jenis kelamin sapi adalah jantan.
- Bentuk tubuh sapi panjang, bulat dan juga lebar, panjang minimal sapi 170 cm dan tinggi pundak minimal 135 cm, sementara lingkar dada 133 cm.
- Meskipun tubuh sapi kurus, tulang menonjol, akan tetapi tetap sehat (kurus mungkin disebabkan karena kurang pakan, bukan karena adanya penyakit).
- Pandangan mata sapi bersinar cerah dan juga bulu halus.
- Kotoran sapi tersebut normal.
Ada beberapa jenis pakan sapi yang baik untuk digunakan, diantaranya adalah:
- Rumput setaria
- Rumput gajah (Pennisetum purpureum)
- Rumput raja (Kinggrass)
- Rumput benggala (Panicum maximum)
- Rumput bede (Brachiaria decumbens)
- Lamtorogun(Leucaena leucocepala)
- Turi (Sesbania grandiflora)
- Gamal (Gliricidia maculata)
- Kaliandra
Contoh jenis hijauan limbah pertanian diantaranya:
1. Jerami kacang panjang
2. Jerami kedelai
3. Jerami padi
4. Jerami jagung
Contoh jenis pakan konsentrat :
1. Dedak padi
2. Onggok (ampas singkong)
3. Ampas tahu, dan lain sebagainya.
1. Jerami kacang panjang
2. Jerami kedelai
3. Jerami padi
4. Jerami jagung
Contoh jenis pakan konsentrat :
1. Dedak padi
2. Onggok (ampas singkong)
3. Ampas tahu, dan lain sebagainya.
Sapi membutuhkan perawatan agar terbebas dari hama dan penyakit. Beberapa jenis penyakit yang biasa menyerang ternak sapi adalah sebagai berikut:
Anthrax (radang limpa)
Penyakit mulut dan kuku
Penyakit surra
Penyakit radang paha
Penyakit Bruccellosis (keguguran menular)
Kuku busuk (foot ror)
Cacing hati
Cacing perut
Setiap pagi bila mana sapi sudah dikeluarkan dari kandangnya, maka kotoran dalam kandang tersebut dibersihkan bersama-sama sisa makananyang diangkut dan dimasukkan ke dalam lubang yang telah tersedia, selanjutnya akan menjadi pupuk dan kemudian dijadikan sebagai pupuk, sedangkan bekas-bekas urine disiram dengan abu dari api unggun. Dalam upaya produksi daging sapi melalui usaha ternak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut:
Pakan, jumlah pakan serta kualitas dari pakan yang diberikan akan sangat berpengaruh terhadap kualitas daging sapi yang dihasilkan. Pemberian viterna plus akan membuat sapi tumbuh lebih cepat. Sementara pemberian NPB akan meningkatkan daya cerna sapi terhadap pakan yang ada.
Factor genetika, sapi yang memiliki gen yang baik dan berkualitas akan membuat sapi yang Anda kelola juga memiliki kualitas yang baik pula.
Ternak jantan, ternak jantan akan lebih cepat pertumbuhannya dibanding dengan ternak betina. Sehingga biasanya meskipun pada usia yang sama, namun ternak sapi jantan akan memberikan kualitas yang lebih terjamin.
Manajemen dari perawatan sapi hendaklah dilakukan secara lebih professional agar kualitas daging sapi yang dihasilkan bisa lebih baik lagi.